Kurikulum dibuat dengan tujuan untuk menyiapkan lulusan yang mampu hidup dimasyarakat maka kurikulum tidak mungkin statis melainkan harus dinamis mengikuti kebutuhan masayarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karenanya kurikulum perlu di revisi dan di adaptasikan dengan kemajuan jaman, agar para lulusan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari sekolah untuk kehidupannya.
Sejak abad ke-15 (limabelas) sampai abad ke-20 (duapuluh) para ahli bidang pendidikan telah memikirkan bagaimana tahapan kurikulum dikembangkan. Secara umum pengembangan kurikulum oleh para ahli pendidikan dikembangkan melalui empat tahap, yaitu (1) penyusunan rancangan, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan, dan (4) evaluasi.
Berikut dibawah ini diantaranya para ahli pendidikan yang mengemukaan teori tentang pengembangan kurikulum :
1. Johann Amos Comenius (1592)
Comenius mengemukaakan teori untuk mengajar yang dikenal dengan nama Didactica Magna artinya “didaktik besar” yang berisi teori-teori tentang bagaimana cara mengajar agar dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik.
2. Ralp Tyler (1949)
Dalam sebuah bukunya yang berjudul Basic Principles of Curriculum and Instruction, Ralp Tayler mengemukakan adanya 4 (empat) tahapan dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
- Menentukan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan pendidikan yang akan dilakukan.
- Menentukan pilihan bentuk proses pembelajaran menuju pencapaian tujuan yang sudah di rumuskan.
- Menentukan pengaturan atau organisasi materi kurikulum, disesuaikan dengan bentuk proses yang akan dilakukan.
- Menentukan cara untuk menilai hasil pelaksanaan kurikulum yang berupa proses pembelajaran.
Teori yang dikemukakan oleh Hilda Taba tidak jauh beda dengan apa yang dikemukakan oleh Ralp Tyler, hanya saja ahli ini ahli ini membuat deretan kegiatan sebagai rincian untuk masing-masing tahapan, sehingga memperjelas bagi para pelaksana dalam memgembangkan pelaksanaan pengembangan kurikulum.
4. Harold B. Alberty (1962)
Berbeda dengan Tayler dan Hilda Taba yang mengemukakan kurikulum dalam dalam bentuk langkah-langkah pengembanganya saja, Alberty mengemukakan sebagai unsur penting dalam pengembangan kurikulum adalah sumber belajar yang disebut dengan istilah resource unit.
5. David Warwick (1975)
Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan oleh David Warwick adalah model pengembangan kurikulum dengan langkah-langkah yang langsung berbicara tentang materi, tidak mulai dari perumusan tujuan.
6. Evelina M. Vicencio (1995-1996)
Ahli ini mengemukakan adanya 4 (empat) tahapan dalam pengembangan kurikulum, yaitu (1) designing –merancang, (2) planning – merencanakan, (3) implementing-penerapan, dan (4) evaluating – mengevaluasi.
Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas, teori pengembangan kurikulum sebelum abad ke-20 pada umumnya bukan hanya bagaimana materi pelajaran disusun, tetapi terutama bagaimana kurikulum tersebut dilaksanakan dalam bentuk strategi pembelajaran atau cara-cara dan metode penyampaiannya kepada peserta didik. Adapun teori yang telah tampak implementasinya adalah teori yang dikemukakan oleh Evalina M. Vicencio.
Demikian catatan mengenai Teori Pengembangan Kurikulum, mudah-mudahan bermanfaat, Aamiin
Posting Komentar untuk "Teori Pengembangan Kurikulum"