1. Kurikulum Pada jaman Penjajahan Belanda
Pada jaman penjajahan Belanda, tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah terbagi-bagi menurut strata penduduk dan menurut kepentingan penjajah. Ada tiga pendidikan atau sekolah yakni :
Pada jaman penjajahan Belanda, tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah terbagi-bagi menurut strata penduduk dan menurut kepentingan penjajah. Ada tiga pendidikan atau sekolah yakni :
- Strata Elit;
- Strata Terhormat, dan
- Strata Pribumi.
Adapun tujuan pendidikan yang diperuntukkan bagi penduduk Indonesia pada saat itu adalah untuk menyiapkan tenaga terdidik tingkat rendah yang dapat mengerjakan tugas-tugas administrasi untuk membantu kantor-kantor yang mengurusi kebutuhan penduduk asli Indonesia.
2. Kurikulum Pada jaman Penjajahan Jepang
Kurikulum yang diberikan kepada peserta didik pada jaman jepang mengutamakan adanya 3 keterampilan dasar, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Selain kemampuan dasar tersebut jepang juga mengharuskan berolah raga setiap pagi yang disebut “taiso” agar penduduk Indonesia sehat.
Kurikulum yang diberikan kepada peserta didik pada jaman jepang mengutamakan adanya 3 keterampilan dasar, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Selain kemampuan dasar tersebut jepang juga mengharuskan berolah raga setiap pagi yang disebut “taiso” agar penduduk Indonesia sehat.
Adanya keharusan berbahasa indonesia ketika berada di sekolah sehingga ada 2 bahasa disekolah yakni bahasa indonesia dan bahasa jepang dan tidak ada lagi bahasa belanda.
3. Kurikulum Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pasca proklamasi kemerdekaan 1945, kurikulum yang dipakai pada sekolah masih melanjutkan kurikulum yang berlaku pada masa jepang. Baru pada tahun 1947 disusun kurikulum yang sifatnya sederhana yang disebut “Leerplan” (bahasa belanda) yang artinya rencana pelajaran. Kurikulum 1947 baru secara resmi dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai tahun 1950.
Setelah Rencana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri kurikulum 1952 ini bahwa setap rencana pelajaran sehari-hari. Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru mengajar satu mata pelajaran.
Tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964 atau kurikulum 1964 kemudian menjelang tahun 1968 para ahli pendidikan memantapkan kurikulum 1964 berupa penambahan dan pendalaman materi yang tersusun rapi sehingga guru tinggal melaksanakan dikelas dengan jelas. Kurikulum tahun 1968 ini dikenal dengan kurikulum berorientasi pada materi pelajaran, dan dikenal dengan subject matter oriented.
4. Kurikulum Tahun 1975
Kurikulum 1975 disusun dengan berorientasi kepada tujuan pendidikan. ini berarti bahwa segala bahan pelajaran dan kegiatan belajar-mengajar dipilih, direncanakan, dan diorganisasikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai yaitu "sosok manusia Indonesia yang diharapkan".
Kurikulum 1975 disusun dengan berorientasi kepada tujuan pendidikan. ini berarti bahwa segala bahan pelajaran dan kegiatan belajar-mengajar dipilih, direncanakan, dan diorganisasikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai yaitu "sosok manusia Indonesia yang diharapkan".
Tujuan pendidikan di Indonesia digambarkan sebagai sosok manusia yang diharapkan tersebut menunjukkan adanya tiga ranah yang akan dihasilkan oleh semua peserta didik, yaitu :
- Aspek kognitif
- Aspek afektif
- Aspek psikomotorik.
5. Kurikulum Tahun 1984
Pada kurikulum tahun 1984 ini masih merupakan kurikulum berorientasi pada tujuan. Pengembangan hanya ada pada materi sehingga materi lebih luas.
6. Kurikulum Tahun 1994
Pengembangan pada kurikulum tahun 1994 ini adalah adanya muatan lokal yang sudah berdiri sendiri terpisah dari mata pelajaran lainya.
7. Kurikulum Tahun 2004
Kurikulum yang diberlakukan tahun 2004 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Peserta didik yang diajar menggunakan kurikulum ini diharapkan memiliki kompetensi yang dapat berwujud dua macam, yakni menghasilkan benda yang dapat dijual sehingga menghasilkan uang, dan menghasilkan jasa yang dapat dijual kepada orang yang membutuhkan.
Kurikulum yang diberlakukan tahun 2004 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Peserta didik yang diajar menggunakan kurikulum ini diharapkan memiliki kompetensi yang dapat berwujud dua macam, yakni menghasilkan benda yang dapat dijual sehingga menghasilkan uang, dan menghasilkan jasa yang dapat dijual kepada orang yang membutuhkan.
8. Kurikulum Tahun 2006
Kurikulum ini merupakan pengembangan dari KBK dimana adanya pertimbangan bahwa guru-guru disekolah adalah pihak yang paling menguasai kompetensi peserta didik dan kondisi lingkungan sekolahnya sehingga diberlakukan kurikulum tahun 2016 yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum ini merupakan pengembangan dari KBK dimana adanya pertimbangan bahwa guru-guru disekolah adalah pihak yang paling menguasai kompetensi peserta didik dan kondisi lingkungan sekolahnya sehingga diberlakukan kurikulum tahun 2016 yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum ini mengarahkan kepada guru-guru agar dapat menyususn kurikulum yang sesuai dengan kompetensi siswa dan lingkungan sekolah.
9. Kurikulum Tahun 2013
Kurikulum 2013 hingga saat ini belum dilaksanakan penuh oleh semua sekolah karena masih dalam masa percobaan dan masih terus disempurnakan. Kurikulum ini memiliki empat aspek pengembangan untuk menjapai tujuan pendidikan, yaitu : aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan perilaku.
Kurikulum 2013 hingga saat ini belum dilaksanakan penuh oleh semua sekolah karena masih dalam masa percobaan dan masih terus disempurnakan. Kurikulum ini memiliki empat aspek pengembangan untuk menjapai tujuan pendidikan, yaitu : aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan perilaku.
Demikian catatan mengenai Perkembangan Kurikulum Indonesia Dari Masa ke Masa yang mungkin masih perlu dipelajari secara detail lagi untuk menambah pemahaman kita terhadap pelaksanaan masing-masing kurikulum tersebut.
Posting Komentar untuk "Perkembangan Kurikulum Indonesia Dari Masa ke Masa"